Selasa, 02 Juli 2013

TEKNOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM GERAK

Kursi roda Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan didorong oleh pihak lain, digerakan dengan menggunakan tangan, atau dengan menggunakan mesin otomatis. Pemakaian pertama kursi roda di Inggris tercatat pada tahun 1670-an. Jenis kursi roda : • Kursi roda manual Adalah kursi roda digerakkan dengan tangan si penderita cacat, merupakan kursi roda yang biasa digunakan untuk semua kegiatan. Kursi roda seperti ini tidak dapat digunakan oleh penderita cacat yang mempunyai kecacatan ditangan juga. • Kursi roda listrik Merupakan kursi roda yang digerakkan dengan motor listrik biasanya digunakan untuk perjalanan jauh bagi penderita cacat atau bagi penderita cacat ganda sehingga tidak mampu untuk menjalankan sendiri kursi roda, untuk menjalankan kursi roda mereka cukup dengan menggunakan tuas seperti joystick untuk menjalankan maju, merubah arah kursi roda belok kiri atau belok kanan dan untuk mengerem jalannya kursi roda.Biasanya kursi roda listrik dilengkapi dengan alat untuk mengecas/mengisi ulang aki/baterainya yang dapat langsung dimasukkan dalam stop kontak dirumah/bangunan yang dikunjungi. • Kursi roda untuk sport Kursi roda manual untuk kegiatan olah raga, pada balapan kursi roda yang direncanakan untuk berjalan dengan cepat dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kestabilan dengan menggunakan tambahan 1 roda didepan seperti trike (sepeda roda tiga). Merupakan perangkat yang umum ditemukan dalam pekan olah raga/olimpiade bagi penderita cacat. Fasilitas bagi pengguna kursi roda Beberapa fasititas umum wajib dilengkapi dengan aksesibilitas bagi pengguna kursi roda seperti: • Trotoar yang dilengkapi kelandaian pada setiap persilangan/persimpangan dengan jalan ataupun akses bangunan. • Kelandaian untuk masuk gedung, • Lift khusus di bangunan bertingkat yang dilengkapi dengan eskalator • Angkutan umum dengan lantai yang rendah (low floor) • Fasilitas parkir mobil yang khusus bagi penderita cacat. Tangan Bionik Alat bantu bagi penderita tuna daksa (cacat anggota tubuh) khususnya tangan kini semakin canggih dan fungsional. Tangan buatan yang dibuat sebuah perusahaan Skotlandia dapat dipakai pengguna untuk mengetik dan memegang kartu kredit. Bahkan para pembuatanya mengklaim alat buatannya sebagai tangan buatan pertama di dunia yang setiap jarinya dapat digerakkan secara independen. Alat buatan Touch Bionics yang diberi nama i-LIMB tersebut telah diuji di Rumah Sakit Universitas Ortopedi di Heidelberg, Jerman. Tangan buatan yang bekerja dengan mekanisme hidrolik ini dijual di Inggris dengan harga sekitar Rp160 juta dan telah digunakan beberapa penyandang cacat. Perusahaan yang memproduksinya sudah membuka kantor cabang di AS tahun ini dan berencana mengembangkannya agar dapat menjangkau semakin banyak orang. Model tangan buatan sebelumnya sudah dapat menyatukan ujung ibu jari dan jari manis atau jari tengah. Namun, alat ini sudah dapat digunakan untuk melakukan kombinasi gerakan semua tangan. i-LIMB memungkinkan pengguna untuk memegang semua jenis benda secara alami yang biasanya sulit dilakukan tangan buatan konvensional. "Saya dapat memegang cangkir styrofoam tanpa merusaknya. Dengan tangan myoelectric sebelumnya saya harus berkonsentrasi penuh agar tidak menekan terlalu kuat," ujar Sgt Juan Arredondo, veteran AS berusia 27 tahun yang kehilangan tangannya karena terkena pecahan bom di Irak. Hal tersebut dapat dilakukan karena sistem hidroliknya diletakkan pada masing-masing persendian di antara jari-jari dan setiap perubahan gerak akan terkirim langsung ke lengan sehingga pengguna langsung dapat merasakan. i-LIMB juga sudah dicoba pada penyandang cacat bawaan, Soren Wolf 918) yang hanya memiliki satu tangan sejak lahir. Laporan hasil uji coba yang dilakukan Rumah Sakit Universitas Ortopedi menyatakan Wolf mengaku sangat terbantu dengan alat tersebut. Meski sudah diproduksi, pembuatanya masih mencari perusahaan yang sanggup memproduksi massal. Kaki Bionik Washington - Senyum Joshua Bleill kembali terkembang. Kini, ia bisa berjalan lagi dengan bantuan kaki palsu berteknologi tinggi untuk menggantikan kakinya yang telah diamputasi. Pada kaki palsu tersebut teknologi Bluetooth ditautkan di dalamnya. Semuanya berawal ketika Bleill, yang bekerja sebagai angkatan laut AS dikirim ke daerah konflik di Irak. Naas, ketika berpatroli tentara 30 tahun ini terkena ledakan bom. Alhasil, Bleill harus merelakan kakinya hingga atas lutut untuk diamputasi. Di bagian pinggulnya juga ditanamkan 32 pen dan sebuah sekrup berukuran 6 inchi di kedua tulang panggulnya. Agar bisa berjalan kembali, Bleill kemudian menggunakan kaki palsu. Namun kaki buatan yang diberikan kepada Bleill lain daripada yang lain, sebab dilengkapi dengan perangkat Bluetooth. Chip komputer ditanamkan di tiap kaki untuk mengirimkan sinyal ke motor di kedua sendi buatan, sehingga lutut dan mata kaki dapat berpindah dalam gerakan yang terkoordinasi. Bluetooth yang dipasangkan di tiap kaki saling berkoordinasi untuk melakukan perpindahan, berjalan, berdiri atau mendaki. Teknologi ini memungkinkan Bleill dan rekannya yang juga mengalami nasib sama, Gregory Gadson, untuk berjalan lebih lama daripada menggunakan kaki palsu lainnya, karena teknologi ini diklaim tidak membuat kaki cepat terasa panas. Bleill pun mulai bisa mengurangi ketergantungannya pada kursi roda. Namun untuk menopang langkahnya, veteran ini masih harus dibantu dengan dua tongkat. Ia juga berharap kelak hanya menggunakan satu tongkat atau justru tidak perlu sama sekali. Namun, ada saja kekurangan dalam menggunakan teknologi kaki palsu Bluetooth ini. "Terkadang saya bingung dengan reaksi teknologi ini. Kadang saya menendang terlalu keras, berpindah terlalu cepat daripada yang saya inginkan," ungkap Bleill tentang kelemahan alat ini.karena menggunakan teknologi Bluetooth, maka kedua kaki Bleill harus di-charging sepanjang malam, karena tidak ada baterai cadangan. Otot Artificial Ilmuwan dari California telah menciptakan sebuah penemuan baru berupa otot artificial yang dapat menyembuhkan dirinya sendiri dan membangkitkan listrik. Riset ini menggunakan sebagian ilmu yang sudah digunakan di Jepang untuk membangkitkan listrik dari gelombang air laut atau samudera. “Kami telah menciptakan otot artificial (buatan) yang jika dialiri tegangan listrik akan mengembang lebih dari dua ratus persen,” papar Qibing Pei, ilmuwan dari University of California, Los Angeles sekaligus pengarang buku,”Pergerakan dan tenaganya mirip dengan otot manusia.” Mereka memilih menggunakan carbon nanotubes yang fleksibel dan mudah di dapat dibanding bahan berunsur metal sebagai elektroda yang cenderung rusak setelah beberapa kali pemakaian. Jika area carbon nanotube tersebut mengalami kerusakan, area di sekitarnya akan mengunci areanya dan menjadi isolator untuk mencegah terjadinya penyebaran kerusakan ke area lainnya. Berarti selain dapat menyembuhkan diri, otot ini juga dapat membangkitkan listrik. Bisa digunakan untuk men-charge gadget Anda, mungkin? Bisa dibilang penemuan ini menjadi awal bagi cyborg biomolekul. Implant Implant dan instrumentasi untuk skoliosis sesungguhnya memberikan kontribusi terbesar dalam pembiayaan operasi penderita skoliosis. Apa sih implant itu? Implant adalah suatu material yang terbuat dari benda rigid (sekarang ini dipakai titanium) yang dipasang di tulang belakang dengan melekatkan sekrupnya di pedikel tulang vertebra. Apa pula instrument itu? Instrument adalah berbagai alat yang digunakan untuk mempermudah pemasangan implant pada tulang belakang. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran yang semakin pesat yang ditandai dengan berkembangnya teknik pencitraan yang memungkinkan seseorang menempatkan implant di tulang belakang dengan pendekatan invasi yang minimal (bandingkan dengan pendekatan lama yang melukai jaringan hingga 5 sampi 10 kali lipat pendekatan invasi minimal), maka dituntut pula perkembangan dalam hal implant dan instrumen ini. Ke depan kita berharap bahwa MSI dapat menjadi pionir dalam mendorong para member untuk melakukan riset di bidang ini. Sebenarnya beberapa waktu lalu ketika saya bertemu dengan teman2 yang kebetulan berkantor di BPPT, niat ini sudah saya utarakan dan terlihat mereka sangat antusias dan merencanakan akan menindaklanjuti peluang ini. Walaupun tidak sekarang saya kira dimasa mendatang kita masih berharap akan kerjasama dengan teman2 di berbagai bidang untuk melakukan penelitian ini dengan demikian kontribusi pembiayaan operasi yang berat dapat kita kurangi. Asimo robot humanoid Asimo robot humanoid buatan Honda baru-baru ini menjadi inspirasi para peneliti di Honda untuk membuat alat bantu bergerak bagi manusia. Ide ini berdasarkan kemampuan gerak Asimo yang dapat digunakan untuk manusia bergerak. Dikutip dari green.autoblog, para peneliti Honda yang berada di Fundamental Technology Research Center meneliti beberapa permasalah mobilitas yang tidak hanya sekedar berkendara. Mobilitas manusia yang umum seperti berjalan memiliki beberapa permasalahan seperti masalah kelelahan dalam bergerak. Dari sinilah para peneliti membuat beberpa alat yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.Yang pertama adalah UX-3, alat ini seperti sepeda kecil dengan satu roda. Alat ini dapat menyeimbangkan diri dan bergerak berdasarkan kemiringan yang diatur oleh pengendara. Alat ini didesain khusus untuk mobilitas di kantor yang memiliki jalan-jalan sempit. Terdapat beberapa motor yang dapat menggerakkan alat ini ke depan dan ke samping. Selanjutnya adalah alat yang membantu gerak otot manusia. Dengan menggunakan alat ini sebuah alat dipasang pada pinggul sampai paha manusia. Alat ini menggunakan sepasang motor di pinggul untuk membantu gerak kaki manusia, sehingga seseorang menguragi keluarnya tenaga padasaat berjalan atau bergerak. Anda dapat merasakan usaha yang diperlukan berkurang saat bergerak menaiki tangga atau lereng. Honda juga membuat sebuah alat yang bentuknya cukup aneh dengan pelana yang dapat diduduki namun tetap bergerak dan bertumpu pada kaki anda. Ide dasar alat ini adalah membantu kaki dalam menopang berat badan. Dengan alat ini pengguna dapat menghemat tenaga sekitar 20% untuk berjalan. Alat-alat ini direncanakan juga digunakan untuk membantu pada penyandang cacat. Namun nampaknya Honda belum merencanakan menjual alat ini secara bebas pada waktu dekat.

0 komentar:

Posting Komentar